Penentuan Tingkat Kepadatan dan Sebaran Populasi Bangau Bluwok (Mycteria cinerea) Menggunakan Drone di Pulau Basu, Indragiri Hilir

ABDUL RONNY, HARIS GUNAWAN, DEFRI YOZA

Abstract


Telah diketahui bahwa populasi satwa langka terus mengalami penurunan, salah satu satwa langka tersebut
yaitu bangau bluwok (Mycteria cinerea), hal ini disebabkan oleh perburuan perdagangan, gangguan
manusia dan konversi habitat. Bangau bluwok masuk dalam daftar endangered species oleh IUCN. Populasi
bangau bluwok juga ditemukan di Provinsi Riau, salah satunya di Pulau Basu dengan nama lain Pulau
Bakung yang berada di Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir. Metode survei yang
digunakan yaitu menggunakan drone. Pengambilan data menggunakan drone terdiri dari empat lokasi
dengan 2 kali pengulangan dengan luas 6 hektar per lokasi. Drone diterbangkan dengan mode autopilot
mengikuti waypoint yang dibuat menggunakan software Mission Planner 1.3.3.2. Tujuan penelitian ini
yaitu menentukan tingkat kepadatan dan pola sebaran bangau bluwok. Pola sebaran ditentukan
menggunakan Indeks Morisita. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepadatan Bangau Bluwok lokasi 1
dengan kepadatan 0.33 individu/ha, lokasi 2 dengan kepadatan 1 individu/ha, lokasi 3 dengan kepadatan
0.42/ha dan lokasi 4 dengan kepadatan 0.08 individu/ha, dan nilai rata-rata tingkat kepadatan yaitu 0,47
individu/ha. Pola sebaran bangau bluwok terdiri dari sebaran seragam dan sebaran mengelompok, secara
umum pola sebaran cenderung seragam, pola sebaran seragam pada lokasi 1 dan 2, sebaran mengelompok
pada lokasi 3, dan pada lokasi 4 tidak diketahui pola sebarannya.


Keywords


bangau bluwok, drone, tingkat kepadatan, pola sebaran.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.