Studi Potensi Pemanfaatan Sumberdaya Ekosistem Mangrovedi Desa Kampung Baru, Kecamatan Concong, Indragiri Hilir

SABELLA DAYANA, HARIS GUNAWAN, FITMAWATI FITMAWATI

Abstract


Ekosostem hutan mangrove merupakan sumberdaya alam yang mempunyai nilai penting pada berbagai aspek kehidupan dan jasa lingkungan. Semakin meluasnya kerusakan pada ekosistem ini diduga telah menurunkan berbagai fungsi dan manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik tegakan hutan mangrove, menghitung nilai manfaat secara ekonomi sumberdaya ekosistem mangrove dan mengetahui potensi tumbuhan mangrove sebagai obat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kampung Baru, Kecamatan Concong, Indragiri Hilir pada bulan Februari hingga Maret 2015. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi wawancara dengan 30 responden dan pengamatan vegetasi mangrove dengan membuat lima plot dengan masing-masing plot berukuran 10x10 untuk pohon dan 5x5 m untuk pancang. Hasil penelitian menunjukkan vegetasi mangrove didominasi oleh Rhizophora apiculata (INP) sebesar 278,02 jenis Bruguiera gymnorhiza (INP) sebesar 21,98. Nilai manfaat langsung ekosistem mangrove adalah Rp703.497.000 per tahun, diperoleh dari perhitungan nilai manfaat sebagai bahan dasar arang, pucuk, kepiting, ikan dan udang. Diperoleh 6 jenis tumbuhan mangrove yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat, diantaranya Avicenia alba, Acanthus ilicifolius, Nypa fruticans, Sonneratia caseolaris, Acrostichum aureum dan Rhizopora apiculata, yang digunakan untuk mengobati demam, bisul, gatal, gigitan serangga, kudis dan lain-lain.


Keywords


Mangrove, manfaat tumbuhan mangrove, tumbuhan obat

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.